KIMIA “HALOGEN”

Halogen merupakan unsur yang sangat reaktif. Dalam sistem periodik unsur, halogen terdapat pada golongan VIIA atau golongan 17. Unsur-unsur halogen meliputi fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Astatin merupakan unsur radioaktif dengan paruh waktu 8,3 jam. Halogen berasal dari kata “halogenan” yang berarti pembentuk gambar. Di dalam tubuh manusia, beberapa unsur halogen berperan dalam metabolisme, misalnya ion klorida yang mengatur osmosis jaringan sel dan plasma darah.
1. Sifat-sifat Halogen
A. Sifat fisis
1. struktur halogen dalam bentuk unsur, halogen X terdapat dalam unsur diatomik (X2) molekul X2 dapat mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya
 X2                2X
Kesetabilan molekul halogen X2 berkurang dari Cl2 ke I2, hal tersebut bertambahan jari-jari atomnya sehinga energi ikatan energi Cl-Cl ke I-I berkurang.
2. wujud halogen
Pada suhu kamar, Fluorin dan Klorin berwujud gas, Bromin berwujud zat cair yang mudah menguap, seagkan Iodin berwujud zat padat yang mudah menyublim.
3. Warna dan aroma halogen.
Halogen mempunyai warna dan arome tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda (“kloros” bererti hijau), Bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedangka uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau merangsang dan menusuk, serta bersifat racun
4. Kelarutan halogen.
Kelarutan dalam air berkurang dari Fluori ke Iodin. Fluorin tidak sekedar larut dalam air, tetapi segera bereaksi membentuk HF dan O2.
2F2 + H2O 4HF + O2
Iodin praktis tidak rekatif dengan air. Oleh karena molekulnya bersfat nonpolar, Iodin sukar lerut dengan air. Meskipun Iodin sukar larut dalam air, ia mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I-, karena membentuk membentuk poliiodida (I3-)
I2 + I-  I3-
B. Sifat kimia
1. Kereaktifan halogen
Kereaktifan menurun dari Fluorin ke Iodin. Hal tersebut sesuai dengan keelektronegatifan yang semakin kecil dari Fluorin ke Iodin. Fluori adalah unsur yang paling reaktif, dapat bereaksi dengan hapir semua unsur, termasuk dengan sebgaaian gas mulia. Sementara itu Iodin sangat kurang reaktif. Reaksi-reaksi Iodin sering kali memerlukan pemanasan atau katalis. Semua halogen membentuk senyawa ion dengan bilngan oksidasi.

2. Reaksi-reaksi halogen
a. reaksi dengan logam
halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan halida logam dengan bilangan oksidasi tertinggi, contoh :
2Al + 3Br2 2AlBr3
b. Reaksi dengan hidrogen
semua halogen bereaksi dengan hidroge membentuk hidogen halida atau HX dengan (X = halogen)
H2 + H2 2HX
c. Reaksi dengan non logam dan metaloid tertentu.
Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid
Si + 2X2 SiX4
Reaksi dengan Fosfor,arsenik, dan Antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau penahalida jika halogennya berlebihan
P4 + 6Cl2 4PCl3
d. reaksi dengan air
Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan O2
F2 +  H2O 2HF + 1\2 O2
e. reaksi dengan basa
Kluorin dengan Bromindan basa Iodin mengalami reaksi disproporsioniasi dalam basa
Cl2 + 2HaOH  NaCl + NaClO + H2O
f. reaksi antar halogen
Anatar halogen dapat bereaksi memebentuk senyawa antar-halogen. Reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai
X2 + nY2                   2XTn
Dengan Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah bilangan ganjil 1,3,5, atau 7
2. Kelimpahan halogen di alam
unsur Di alam
Fluorin - CaF2 (Fluorspar), Na3ALF6 (Kriolit), Ca5(PO4)3 F(Fluoroapatit), dalam gigi manusia dan hewan
Klorin - Garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut
- Dalam kerak bumi ± 0,2%
Bromin - Dalam senyawa logam bromida yang ditemukan di air laut mati, mempunyai kadar4.500 – 5.000 ppm
Iodin - Dalam senyawa NaIO3 (matrium iodat) yang bercampur dengan deposit NaNO3 di daerah chili
- Dalam larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm
- Dalam sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim juga mengandung yodium dengan kadar cukup tinggi
- Beberapa jenis lumut, ganggang laut
Astatin - Dalam kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab unsur ini bersifat radioaktif

3. Cara pengolahan
a. secara teknik (industri)
Halogen cara
F2 Elektrolisis KHF2 dalam HF cair
KHF2                     K+      +        HF2
HF2                         H+      +        2F-

Pada Katoda (baja)
Na+     +     e                         Na

Pada Anoda (Carbon)
2F-                            F2     +        2 e

Cl2 Elektrolisis leburan NaCl (Proses Downs)

Pada Katoda (besi)
Na+     +     e                         Na

Pada Anoda (Karbon)
2Cl-                             Cl2         +     2 e-

Br2 Gas Klor dialirkan kedalam larutan garam Bromida

Cl2      +     2Br-                2Cl-     +   Br2

I2 2 NaIO3  +  5 NaHSO3                  3 NaHSO4 + 2 Na2SO4 + H2O + I2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR JARINGAN PADA TUMBUHAN

PROPOSAL KERAJINAN TAS DARI TALI KUR

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN ENZIM KATALASE