LAPORAN KEGIATAN BIOLOGI TENTANG “PENGAMATAN TERHADAP SEL”


A.   Latar belakang

Biologi sel merupaka cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri merupakan satuan struktural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing makhluk hidup.

Semua organisme tersusun oleh sel yang memiliki variasi dalam bentuk, ukuran, dan fungsi. sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena memiliki struktur khusus, di antaranya sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata dan bersifat kaku sehingga tumbuhan tidak dapat bebas berpindah tempat sebagaimana hewan. Di samping itu, sel tumbuhan memiliki organel khusus untuk fotosintesis, yaitu kloroplas (plastida). Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang dapat mengabsorpsi energi matahari dan dapat mengubah senyawa anorganik (CO, dan-air) menjadi senyawa karbohidrat yang dapat digunakan oleh makhluk hidup lain sebagai makanan.

Bentuk sel tumbuhan bermacam-macam. Ada yang berbentuk seperti kubus, prisma, kotak, elips, poligonal, memanjang seperti serabut dan ada yang seperti pipa. ukuran rata-rata sel tumbuhan berkisar antara 10 - 100 m. Beberapa sel tumbuhan memiliki diameter sampai 1 mm atau lebih, sehingga dapat dilihat langsung dengan mata biasa. pada dasarnya, tumbuhan mempunyai dua bagian utama, yaitu protoplas dan dinding sel. Protoplas terdiri atas bagian-bagian yang bersifat hidup dan tidak hidup. Sedangkan, dinding sel bersifat tidak hidup. Ciri khas yang lain dari sel tumbuhan adalah memiliki vakuola yang besar yang berperan sebagai tempat cadangan makanan dan memelihara kekakuan dinding sel dari cengkraman stress lingkungan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Dari hasil pengamatanmu, bagian-bagian sel apakah yang bisa kamu temukan, bandingkan dengan gambar yang di literatur!
2.      Perbedaan-perbedaan apakah yang bisa kamu temukan dari hasil pengamatanmu, bandingkan dengan perbedaan pada literatur!
3.      Apakah fungsi pemberian metilen blue pada pengamatan sel epidermis?

C.   Tujuan

1.                 Untuk mengetahui bagian – bagian sel.
2.                   Untuk mengetahui bentuk dari struktur sel.
3.                   Untuk mengetahui perbedaan antara sel mati, sel tumbuhan, dan sel  hewan.

D.   Konsep Dasar

Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur sel, antara lain:
1.      Robert Hooke (1665)
Orang yang pertama kali melihat sel dari sayatan tipis gabus batang dari tumbuhan oak dibawah mikroskop. Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, struktur mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.

2.      Schleiden dan T-Schwann (1804-1881 dan 1810-1882)
Membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup.
·         Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.
·         Kemudian keduanya mengemukakan teori sel sebagai berikut:
Pada makhluk hidup multiseluler:
1)      Sel-sel yang serupa berkumpul bersama dan menjalankan satu fungsi yang sama membentuk jaringan.
2)      Jaringan-jaringan yang berbeda berkumpul bersama dan menjalankan fungsi tertentu membentuk organ.
3)      Organ-organ yang berbeda bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem yang disebut organ.

3.      Robert Brown (1831)
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi dalam sel.

4.      Felix Durjadin (1835)
            Mengemukakan bahwa bagian penting dari sel adalah inti sel.
·         Isi sel terdiri dari materi hidup.

5.      J.Purkinje (1839)
Orang yang pertama kali menyebut isi sel dengan protoplasma (zat yang pertama kali dibentuk)
·         Bertujuan untuk membedakan antara bagian yang hidup dengan dinding sel yang mati.
·         Satu tipe yang lebih kental dan lebih gelap dari keadaan di sekitarnya disebut nukleus.
·         Sedang tipe yang lain tampak lebih cair atau bersifat koloid disebut sitoplasma.

6.      Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Sel merupakan kesatuan fungsional.

7.      Rudolf Virchow (1858)
            Melengkapi rumusan teori tersebut dengan temuannya bahwa setiap sel berasal dari 
            sel- sel yang telah ada sebelumnya (omnis cellula ax cellula)

8.      Hanstein (1880)
            Sel meruapakn kantong yang berisi organel sel.

9.      Ernst Ruska (1931)
            Penemu mikroskop TEM sehingga dapat melihat sel lebih jelas.

10.  Watson dan Crick (1953)
            Materi genetik diturunkan oleh sel kepada keturunannya.

11.  Lynn Margulis (1981)
            Terdapat simbiosis di dalam evolusi sel.

12.  Edmund B Wilson
Sel sebagai kesatuan hereditas (penurunan sifat). Artinya sifat keturunan terdapat pada kromosom, dan kromosom terdapat di dalam intis sel. Inti sel pada sel kelamin adalah spermatozoa dan ovum.

13.  Rene Dutrochet (1987)
Sebagai kesatuan pertumbuhan. Ia menyatakan bahwa suatu makhuk hidup dikatakan tumbuh apabila ada pertambahan volume tubuh. Penambahan volume tubuh tersebut disebabkan karena pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel.

E.   Pembahasan

Alat dan Bahan
a.       Alat-alat
1.              Microskop
2.              Kaca objek
3.              Kaca penutup (the glass)
4.              Pipet tetes
5.              Penggaris
6.              Silet tajam
7.              Tusuk gigi
b.      Bahan-bahan
1.      Air
2.      Bawang merah
3.      Gabus ketela pohon
4.      Epitel pipi rongga mulut

Cara kerja

BAWANG MERAH
a.       Menyiapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya.
b.      Kemudian mengupas bagian daging buahnya lalu mengambil bagian yang berupa  lembaran tipis pada permukaan bawang.
c.       Menyiapkan kaca objek dan kaca penutup.
d.      Pada kaca objek , meneteskan air  secukupnya.
e.       Meletakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
f.       Meletakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
g.      Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif.

GABUS KETELA POHON
    a.    Menyiapkan gabus ketela pohon yang sudah kering  .
    b.   Kemudian mengambil bagian terluar dan iris secara tipis menggunakan silet
     c.     Menyiapkan kaca objek dan kaca penutup.
     d.    Pada kaca objek , meneteskan air  secukupnya
     e.    Meletakkan bagian gabus tersebut yang akan diamati pada kaca objek yang telah ditetesi air dan tutup dengan kaca penutup
    f.     Meletakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
    g.    Meletakkan objek bawang tersebut pada meja preparat

EPITEL PIPI RONGGA MULUT

Langkah 1
1.      Menyiapkan kaca objek dan kaca penutup .
2.      Pada kaca objek ,meneteskan air secukupnya.
3.      Menggores pipi bagian dalam menggunakan tusuk gigi.
4.      Meletakkan goresan pipi yang akan diamati kedalam kaca objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
5.      Meletakkan objek tersebut pada meja preparat.
6.      Mengamati dengan mikroskrop dengan perbesaran 10 kali lensa objektif
Langkah 2
1.      Mengambil kembali objek sel epitel pipi lalu beri tetesan metilen blue
2.      Meletakkan objek tersebut pada meja preparat
3.      Mengamati dengan mikroskrop dengan perbesaran 10 kali lensa objektif

Penjelasan gambar
Dengan menggambar hasil sel penelitian kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, dan sel hewan:

1.      Pada sel mati (gabus) pada batang ketela pohon
Bentuk sel-sel gabus adalah segi enam. Sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti, dan tidak ada aktivitas yang terjadi sehingga disebut sel mati. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan dalam
kehidupan.
2.      Pada sel tumbuhan (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah memiliki isi, memiliki inti, dan melakukan aktivitas seperti pertukaran zat di dalam sel sehingga disebut sel hidup. Cairan dalam sel epidermis bawang merah disebut sitoplasma. Sel pada epidermis bawang merah bewarna ungu karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.

Persamaan dan perbedaan antara sel gabus dan sel tumbuhan:
1)      Persamaan
Sel gabus dan sel tumbuhan (sel epidermis bawang merah) sama-sama memiliki pori-pori.
2)      Perbedaan
Sel gabus : tidak memiliki isi, inti sel, dan tidak ada aktivitas yang terjadi sehingga disebut sel mati.
Sel tumbuhan (epidermis bawang merah) : memiliki isi, inti sel, dan melakukan aktivitas di dalam sel seperti pertukaran zat di dalam sel sehingga disebut sel hidup.
3.      Pada sel hewan (epitel rongga mulut)
Bentuk sel pada epitel rongga mulut berbentuk seperti partikel-partikel kecil yang bergerak bebas. Sel hewan tidak memiliki bentuk tetap karena tidak mempunyai dinding sel.

          Jawaban dari pertanyaan
1.      Bagian masing-masing sel:
A.    Pada sel gabus ketela pohon, bagian sel yang saya temukan:
1)    Isi sel berupa rongga kosong
2)    Dinding sel
B.     Pada sel tumbuhan (epidermis bawang merah)
1)    Inti sel
2)    Cairan sel / sitoplasma
3)    Dinding sel
C.     Pada sel hewan (epitel rongga mulut)
1)      Membrane plasma
2)      Inti sel
3)      Sitoplasma

2.      Perbedaan sel gabus, sel tumbuhan, dan sel hewan
Sel Gabus
Sel Tumbuhan
Tidak memiliki isi, inti sel, dan tidak ada aktivitas yang terjadi.
Memiliki isi, inti sel, dan melakukan aktivitas di dalam sel seperti pertukaran zat di dalam sel.
Sel mati
Sel hidup

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
Sel tumbuhan
(epidermis bawang merah)
Sel hewan (epitel rongga mulut)
Bentuk tetap
Bentuk tidak beraturan
Mempunyai dinding sel
Tidak mempunyai dinding sel
Mempunyai plastida
Tidak mempunyai plastida

3. Fungsi pemberian metilen blue pada sel epidermis yaitu mewarnai sel dan juga untuk mengamati nucleus (inti sel) pada percobaan tersebut

F. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1.      Masing masing sel mempunyai bentuk yang berbeda beda
2.      Pemberian metilen blue sangat berpengaruh yaitu untuk mengetahui inti sel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL KERAJINAN TAS DARI TALI KUR

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR JARINGAN PADA TUMBUHAN

DUGDERAN ING SEMARANG